Jenis kebutuhan perangkat lunak
dapat dibagi dalam 2 jenis,
- Kebutuhan Fungsional ( Functional
Requirement)
- Kebutuhan Non Fungsional (Non Functional
Requirement)
Functional Requirement
Mendeskripsikan layanan, fitur atau fungsi yang disediakan atau diberikan oleh sistem bagi penggunanya. Kebutuhan fungsional awal merupakan fungsi atau layanan yang merepresentasikan goal dari pengguna ketika hendak menggunakan sistem.
Contoh pada Sistem Mesin ATM :
Mendeskripsikan layanan, fitur atau fungsi yang disediakan atau diberikan oleh sistem bagi penggunanya. Kebutuhan fungsional awal merupakan fungsi atau layanan yang merepresentasikan goal dari pengguna ketika hendak menggunakan sistem.
Contoh pada Sistem Mesin ATM :
- Mengecek saldo
- Menarik uang
- Mentransfer uang
- Melakukan pembayaran
Non-Functional Requirement
Mendeskripsikan sekumpulan batasan, karakteristik dan properti pada sistem, baik dalam lingkungan pengembangan maupun operasional, atau atribut kualitas yang harus dipenuhi oleh sistem. Contoh pada mesin ATM :
Mendeskripsikan sekumpulan batasan, karakteristik dan properti pada sistem, baik dalam lingkungan pengembangan maupun operasional, atau atribut kualitas yang harus dipenuhi oleh sistem. Contoh pada mesin ATM :
- Pengguna baru membutuhkan waktu belajar maksimal 10
menit untuk dapat menggunakan fungsi-fungsi utama sistem
- Sistem harus tetap berfungsi minimal 10 jam setelah
pasokan listrik dari PLN terhenti
- Waktu yang dibutuhkan untuk kembali beroperasi
setelah sistem mati minimal 2 menit
IEEE 803:1993 mengelompokkan
kebutuhan non-fungsional ke dalam sejumlah kategori kualitas dari suatu
perangkat lunak.
Kategori tsb secara umum dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
Kategori tsb secara umum dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
- Faktor kualitas eksternal perangkat lunak. Kategori
kualitas yang bisa diobservasi atau menjadi ketertarikan utama dari
pelanggan. Diantaranya :
- Ketepatan (correctness)
- Robustness
- Unjuk Kerja (performance)
- Ketersediaan dan kualitas antarmuka(interface)
- Keandalan(Reability)
- Ketersediaan (Availability)
- Faktor kualitas internal perangkat lunak.
Kategori kualitas yang bisa
diobservasi atau menjadi ketertarikan utama dari pengembang. Diantaranya :
- Kemudahan membaca/memahami struktur perangkat
lunak(readibility)
- Kemampuan untuk dilakukan pengujian (testability)
- Ketersediaan dan kualitas dokumentasi (documentation)
- Kemudahan pemeliharaan(maintainability)
- Adaptasi terhadap lingkungan berbeda (portability)
Proses-proses dalam Rekayasa Kebutuhan
Daur hidup perangkat lunak (software life cycle – SLC) terdiri dari dua siklus kehidupan utama, yaitu :
- Daur hidup pengembangan perangkat lunak (Software
Development Life Cycle – SDLC)
- Daur hidup pengoperasian perangkat lunak (Software Operational Life Cycle – SOLC).
Kedua siklus perangkat lunak
tersebut dihubungkan oleh dua proses, yaitu proses studi kelayakan (feasibility
study) dan proses peluncuran (deployment). Secara umum dapat kita
ilustrasikan seperti berikut :
Penelitian Hofmann dan Lehner (2001) merekomendasikan langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan tahapan spesifikasi kebutuhan, diantaranya :
Penelitian Hofmann dan Lehner (2001) merekomendasikan langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan tahapan spesifikasi kebutuhan, diantaranya :
- Lakukan aktivitas dalam spesifikasi kebutuhan
sepanjang durasi proyek
- Gunakan anggota lepas waktu untuk mendukung anggota
penuh waktu (sumber daya yang memiliki kompetensi khusus).
- Terapkan kombinasi proses prototype dan berbasis
model untuk membantu pemangku kepentingan (terutama pelanggan dan
penggguna), untuk mendapatkan gambaran dari solusi yang diajukan.
- Sesering mungkin lakukan umpan balik dari pemangku
kepentingan, mengevaluasi artifak dan material asal dari sistem lama atau
yang sedang berjalan, serta sesering mungkin menggunakan panduan dari ahli
- Gunakan metoda pemodelan terkini (misalnya object
Oriented atau Aspect Oriented) yang dikombinasikan
dengan model-model dasar (seperti ERD, diagram transisi status, dan
Petri-Net)
- Lakukan perbaikan evolusioner terhadap spesifikasi
dengan menggunakan mock-ups, prototipe, peer reviews, walkyhtough,
dan skenario, serta ibatkan pengguna (end user), pelanggan dan ahli
teknis maupun ranah permasalahan. Rata-rata iterasi dari proses
spesifikasi kebutuhan yang efektif adalah 3 iterasi.
Contoh tujuan bisnis dari proyek pembuatan Automatic Teller Machine (ATM) yang menjadi abstraksi solusinya :
- Peningkatan kepuasan pelanggan dalam hal melakukan
transaksi perbankan 24 jam
- Pengurangan kasir
- Perluasan jaringan perbankan dengan cara yang
ekonomis
Komentar
Posting Komentar